IMPERIALISME
BARAT TERHADAP DUNIA ISLAM
(1492-SEKARANG)
Disusun dan Dibuat Guna Melengkapi Tugas
Mata Kuliah: Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu: M. Hufron Dimyati, MSI
Di susun Oleh :
Kelompok 11
1. Fitrotul Aini (2023113026)
2. Lusiana (2023113006)
Kelas A
TARBIYAH / PGMI
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2014
IMPERIALISME
BARAT TERHADAP DUNIA ISLAM
A.Kemajuan
Dunia Barat dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kemajuan yang telah
dicapai bangsa-bangsa Barat pada periode ini sebenarnya memiliki kolerasi yang
erat dengan perkembangan peradapan Islam, baik ketika Islam mencapai puncak
kemajuan di Eropa ataupun kemajuan yang dicapai dunia Islam di Baghdad. Bangsa
Barat banyak berutang budi kepada para ilmuwan muslim yang telah berhasil
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
Spanyol
(Andalusia) merupakan tempat paling utama bagi bangsa Barat dalam menyerap
peradaban Islam, baik dalam bentuk hubungan politik, social,maupun perekonomian
dan peradaban antar bangsa. Bangsa Barat
menyaksikan realitas bahwa ketika Andalusia berada dibawah kekuasaan umat
islam, negeri ini telah terlalu jauh meninggalkan negara-negara tetangganya di Eropa,
terutama dalam bidang pemikiran dan sains disampaing perkembanagan dan kemajuan
bangunan fisik
Setelah bangsa Barat
menemukan masa-masa kejayaanya dengan ditemukanya berbagai kemajuan dalam sains
dan teknologi,mereka ingin mengadakan ekspedisi keberbagai negara diluar eropa.
Mereka ingn membuktikan pendapat Galileo Galilei yang menyatakan bahwa bumi ini
bulat, yang berate bahwa jika terus menyusuri jalan kebarat, maka akan sampai
ditempat semula.
Pada abad 20 M ini merupakan periode kebangkitan kembali
islam,setelah mengalami kemunduran pada periode pertengahan. Pada periode ini
mulai bermunculan pemikiran modernisasi dalam islam. Gerakan modernisasi
tersebut paling tidak muncul karena dua hal berukut. Pertama, timbulnya
kesadaran di kalangan ulama bahwa banyak ajaran ”asing” yang masuk dan diterima sebagai ajaran Islam.
Ajaran-ajaran itu bertentangan dengan semangat Islam yang sebenarnya, seperti
bid’ah, khurafat, dan takhayul. Ajaran-ajaran inilah, menurut mereka, yang
membawa Islam menjadi mundur. Oleh karena itu, mereka bangkit untuk
membersihkan Islam dari ajaran atau paham seperti itu. Gerakan ini dikenal
sebagai gerakan reformasi. Kedua, pada periode ini barat mendominasi
dunia dibidang politik dan peradaban. Persentuhan dengan barat menyadarkan
tokoh-tokoh islam akan ketinggalan mereka. Oleh karena itu,mereka berusaha
bangkit dengan mencontohka barat dalam masalah-masalah politik dan peradaban
untuk menciptakan balance of power [1]
B.
Kebangkitan Eropa
Semenjak
Turki Usmani menjadi kekuatan tunggal di dunia, menyulitkan dunia barat.
Sebagai contoh, bagi orang-orang Italy yang pergi ke mesir, harus menbayar bea
cukai yang tinggi ke Istambul terlebih dahulu. Hal ini mengakibatkan kemarahan
barat untuk bangkit dari hegemoni Turki.[2]
Bangsa-bangsa Eropa menghadapi tantangan yang sangat berat pada
awal kebangkitannya. Dihadapan mereka masih terdapat kekuatan-kekuatan angkatan
tingkatan perang Islam yang sulit di kalahkan, terutama kerajaan Usmani yang
berpusat di Turki. Tidak ada jalan lain, mereka harus menembus jalan yang sebelumnya
hanya dipandang sebagai dinding yang
membatasi gerak mereka.
Mereka melakukan berbagai penelitian tentang rahasia alam, berusaha
menaklukan lautan dan menjelajahi benua yang sebelumnya masih diliputi
kegelapan. Setelah Christopher Colombus menemukan Benua Amerika 1492 M dan
Vasco da Gama menemukan jalan ke Timur melalui Cape Town 1498 M, benua Amerika
dan kepulauan Hindia segera jatuh kebawah kekuasaan Eropa. Dua penemuan itu,
sungguh terkirakan nilainya, Eropa
menjadi maju dalam dunia perdagangan karena tidak lagi tergantung kepada jalur
lama yang di kuasai Islam.
L. Stoddard dalam The New World of Islam, menggambarkan
situasi trrsebut dengan kata-kata demikian:
“Lalu dengan sekejap mata dinding
laut itu berubah menjadi jalan raya, dan Eropa yang terpojok itu menjadi yang
dipertuan dilaut dan dengan demikian yang dipertuan didunia. Terjadinya
perputaran nasib yang maha hebat dalam sejarah umat manusia.
Dalam bidang perekonomian
bangsa-bangsa Eropa pun semakin maju karena daerah-daerah baru baginya.Mereka
dapat memperoleh kekayaan yang tidak terhingga untuk meningkatkan kesejateraan
negerinya.maka, mulailah kemajuan bangsa barat menandingi kemajuan umat islam
yang telah sejak lama memang berangsur-angsur mengalami kemunduran. Kemajuan
bangsa barat iu dipercepat oleh penemuan dan perkembanga dalam bidang ilmu
pengetahuan.Penemuan mesin uap yang kemudian melahirkan revolusi industry di
Eropa semakin memantapkan kemajuan mereka. Teknologi perkapalan dan militer
berkembang dengan pesat. Dengan demikian, Eropa menjadi penguasa lautan dan
bebas melakukan kegiatan ekonomi dan perkembangan dari keseluruh dunia.
Negeri-negeri islam yang pertama
kali jatuh kebawah kekuasaan eropa adalah negeri-negeri yg jauh dari pusat
kekusaan kerajaan usmani,karena kerajaan ini meskipun terus mengalami
kemunduran, ia masih disegani dan dipandang masih cukup kuat untuk berhadapan
dengan kekuatan militer Eropa waktu itu.[3]
C. Imperialisme
Barat Terhadap Dunia Islam
Kelemahan dan kemunduran dunia islam
dimanfaatkan oleh bangsa-bangsa barat untuk bangkit dan bergerak menuju ke arah
Negara-negara islam serta menguasai dan menjajahnya. Motivasi mereka datang ke
Negara-negara islam adalah motivasi ekonomi, politik, dan agama. Mereka datang
dengan dengan dalih untuk berdagang atau mencari rempah-rempah di Timur.
Akhirnya mereka terangsar oleh keuntunganbesar dan ambisi yang kuat, sehingga
muncullah keinginan untuk menguasai semua system ekonomi dan politik
Negara-negara Islam yang dikuasainya.
Pada saat yang sama, dunia Islam
sedang terus dilanda kemunduran dan kelemahan dalam berbagai bidang, sehingga
Negara-negara Islam tidak mampu bersaing dengan bangsa Barat yang didukung oleh
kekuatan politik militer yang tangguh. Saat itu dunia Islam berada dalam
kekuasaan kaum imperialism Barat.
Setelah bangsa-bangsa Barat
menguasai ekonomi dan politik nerara-negara Islam, terdapat Negara Barat yang
menjajah dunia Islam yang melakukan penyebaan agama Kristen melalui missionaries
atau zending. Penjajahan bangsa Barat yang dipelopori oleh bangsa
Spanyol dan Portugis mempunyai tujuan yang hamoir sama, yaitu disamping mencari
daerah penanaman modal asingnya, mereka juga berusaha untuk menyebarkan agama
Kristen di wilayah jajahannya. Walaupun usahanya tidak segencar yang dilakukan
oleh Sepanyol dan Portugis yang bersemboyan: Gold yaitu semangat untuk
mencari keuntungan besar (emas), Glory yaitu semangat untuk mencapai
kejayaan dalam bidang kekuasaan, dan Gospel
yaitu semangat untk menyebarkan
agama Kristen di masyarakat yang terjajah.
Dengan
demikian, motivasi bangsa-bangsa Barat dalam menjajah Negara-negara Islam
selain motivasi ekonomi dan politik, juga terhadap motivasi agama. Masyarakat
Islam yang berada di bawah kekuasaan bangsa-bangsa Barat ditekan, sehingga
banyak di antara umat Islam yang melarikan diri atau bertahan dengan melakukan
perlawanan terhadap kekuatan penjajah Barat tersebut.
Satu
demi satu Negara-negara Islam akhirnya jatuh ke dalam genggaman penjajahan
bangsa-bangsa Barat . Hanya beberapa Negara yang tidak dijajah oleh bangsa Barat seperti Keajaan
Turki Usmani, dan Arab.
Selain
itu, kedatangan bangsa-bangsa Barat ke negeri-negeri yang subur dan kaya hasil
rempah-rempahnya seperti Indonesia dan Malaka serta Hindia, bukan semata-mata
untuk mencapai keuntungan serta mengeruk kekayaan hasil buminya tetapi juga
bertujuan menguasai seluruh sistem yang ada baik sistem ekonomi, politik
budaya, pendidikan, agama dan lain-lain.
Dalam
bidang kemasyarakatan, penjajah sengaja menciptakan jurang pemisaha antara kaum
bangsawan dengan rakyat kecil. Kaum bangsawan dibujuk agar mau menuruti
kehendak penjajah dengan mendapatkan posisi jabatan tertentu dan keuntungan
dari penjajah. Rakyat kecil selalu diawasi agar mereka tidak memberontak.
Merwka harus tunduk dan patuh pada penguasa yang menjajah. Di samping itu, kaum
penjajah sering kali mekakukan penghinaan terhadap umat Islam, Mereka
mengatakan bahwa kaum agama (Islam) adalah orang-orang yang bodoh dan
terbelakang. Oleh karena itu,mereka tidak pantas mengatur masyarakat. Kaum
agama tidak boleh berpotitik,mereka cukup melakukan ibadah saja di masjid.
Mereka cukup melakukan kegiatan-kegiatan organasasi. Orang-orang Islamyang baru
pulang haji juga tidak lepas dari pengawasan pemerintah kolonial.
Pada awal abad ke-17, India yang pada
saat itu di bawah kekuasaan mongol Islam, berada dalam posisi kemajuan dan
kemakmuran. Keadaan demikian mengundan bangsa Eropa yang sedan mengalami
kemajuan untuk berdagang ke sana. Pada awal abad ke-17 M, Inggris dan Belanda
mulai menginjikkan kaki di India pada tahun 1611 M, Inggris mendapat izin
menanamkan modal, dan pada tahun 1617 M Belanda mendapatkan izin yang sama.
Di kawasan Asia Tenggara, beberapa
wilayah negeri Islam baru mulai berkembang, yang merupakan daerah rempah-rempah
terkenal pada masa itu. Negeri-negeri di Asia Tenggara menjadi ajangperebutan
Negara-negara Eropa. Kekuasaan Eropa justru lebih awal menancapkan kekuasaannya
de negeri ini. Hal tersebut mungkin karena, dibandingkan dengan Mughal, kerajaan-kerajaan
Islam di Asia Tenggara lebih lemah sehingga dengan mudah padat ditaklukkan oleh
bangsa Eropa.
Pada akhir abad ke-16 M, Belanda,
Inggris, Denmark, dan Prancis yang datang ke Asia tenggara. Akan tetapi,
Denmark dan Prancis tidak berhasil menjajah negeri di Asia Tenggara danhanya datang untuk
berdagang. Belanda datang tahun tahun 1595 M dan dengan segera dapat memonopoli
perdagangan di kepulauan Nusantara. Asia tenggara sebagaimana juga di India, kekuasaan politik
Negara-negara Eropa itu berlanjut terus sampai pertengahan abad ke-20 M, ketika
Negara-negara jajahan tersebut memerdekakan diri dari dominasi kekuasaan asing,
Wilayah Asia Tenggara yang juga merupakan Negara-negara Islam, tidak terkecuali
jatuh dalam kekuasaan bangsa-bangsa Eropa yang selama beberapa waktu
menjajahnya.[4]
D. Kemunduran Kerajaan Usmani dan Ekspansi Barat Ke Negeri-Negeri Islam
Kemajuan-kemajuan Bangsa Eropa terutama
dalam teknologi militer industri perang, membuat kerajaan Usman menjadi kecil di hadapan Eropa. Akan
tetapi, nama bsesar Turki Usmani masih membuat Eropa Berat segan untuk
menyerang atau mengalahkan wilayah-walayah yang ada di bawah kekuasaan kerajaan
Islam ini, termasuk daerah-daerah yang berada di Eropa Timur.
Namun, kekalahan besar kerajaan Usmani
dalam menghadapi serangan Eropa di Wina tahun 1683 M membuka mata Barat bahwa
kerajaan Usmani telah mundur jauh sekali. Sejak itulah kerajaan Usmani berulang
kali mendapat serangan-serangan dari Barat. Ia hanya terpelihara dari
keruntuhan karena kedengkian di antara kerajaan-kerajaan Barat, yag
menperebutkan rampasan perang yang berasal dari Turki
Usaha pembaruan ini tidak terbalas dalam
bidang militer. Dalam bidang-bidang yang lain pembaruan juga dilaksanakan,
seperti pembukaan pencetakan di Istambul tahun 1727 M, untuk kepentingan
kemajuan ilmu pengetahuan. Demikian juga gerakan penerjemahan buku-buku Eropa
ke dalam bahasa Turki. Akan tetapi, walaupun demikian, usaha-usaha pembaruan
itu bukan hanya gagal menahan kemunduran kerajaan Turki Usmani yang terus mengalami
kemerosotan, tetapi juga tidak membawa hasil yang diharapkan. Penyebab kegagalan
itu terutama adalah kelemahan raja-raja Usmani karena wewenangnya sudah jauh
menurun.
Gerakan modernisasi di Turki justru
mengancam kekuasaan para sultan yang absolut, karena para pejuang Turki melihat
bahwa kelemahan Turki terletak pada keabsolutan Sultan itu, Mereka ingin
membatasi kekuasaan Sultan dengan membentuk konstitusi, sehingga lahir gerakan
Tanzimat, Usmani Muda, Turki Muda, dan Partai Persatuan dan Kemajuan (Ittihad
ve Terekki) Ketika Perang Dunia I meletus, Turi bergabung dengan Jerman yang
kemudian mengalami kekalahan. Akibatnya, kekuasaan kerajaan Turki Usmani
semakin ambruk. Partai kesatuan dan kemajuan memberontak kepada Sultan dan
dapat menghapuskan kekhalifahan Usmani, kemudian membentuk Turki mdern pada
tahun 1924 M.
Demikianlah keadaan dunia Islam pada
abad ke-19 M, seenyara Eropa sudah jauh meninggalkannya. Eropa dipersenjatai
dengan ilmu modern dan penemuan yang membuka rahasia alam. Satu demi satu negeri-negeri
Islam yang sedang rapuh itu jatuh ke tangan Barat. Dalam waktu tidak lama,
kerajaan-kerajaan besar Eropa sudah membagi-bagi seluruh dunia Islam. Inggris
merebut India dari Mesir. Rusia menyebrangi kaukasus dan menguasai Asia Tengah.
Prancis menaklukkan Afrika Utara, dan bangsa-bangsa Eropa lainnya mendapat pub
bagiannya dari warisan Islam itu.
Ketika terjadi Perang Dunia I (1915 M)
Turki Usmani berada dipihak yang kalah sampai tahun 1919 M, Turki diserbu
tentara Sekutu. Sejak itu kerajaan Turki Usmani benar-benar tenggelam bahkan
tidak lama kemudian, kekhalifahan dihapuskan (1924 M), Semua daerah kekuasaannya
yang luas, baik di Asia maupunAfrika diambil alih oleh Negara-negara Eropa yang
menang Perang Dunia itu merupakan babak akhir proses penaklukan Barat terhadap
negeri-negeri Islam.[5]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kemajuan yang telah dicapai bangsa-bangsa barat pada periode ini
sebenarnya memiliki korelasi yang erat dengan perkembangan beradaban dunia
Islam baik ketika Islam mencapai punjak kemajuannya di Eropa ataupun kemajuan
yang dicapai dunia Islam di Baghdad, Pada abad 20 M ini merupakan kebangkitan
kembali setelah mengalami kemunduran pada periode pertengahan.
Sedangkan kebangkitan Eropa pada masa setelah Cristopher
Columbus menemukan benua Amerika (1492 M ) dan Vasco da gama menemukan jalan
ketimur melalui Cape Town (1498 M) Serta masa kemunduran Usmani dah Ekspansi
barat ke negeri-negeri Islam di karenakan kemajuan bangsa Eropa terutama dalam
teknologi militer dan industri perang membuat kerajaan usmani menjadi kecil
dihadapan Eropa. Demikianlah keadaan Dunia Islam menghadapi Eropa pada abad
ke-19 M,
DARTAR PUSTAKA
Amin, Samsul Munir, 2010. Sejarah
Peradapan Islam, Jakarta: AMZAH.
Abdul Karim, Muhammad, dkk.2011.Sejarah
Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta: Dhaka.
No comments:
Post a Comment