BERKARYA MENUNJUKKAN JATI DIRI KITA
BERBAGI MENGUJI HATI NURANI
BERBAKTI BUKTI CINTA SETULUS HATI

06 May 2014

PGMI SPI A-9: IMPERIALISME BARAT



MAKALAH
IMPERIALISME BARAT TERHADAP DUNIA ISLAM
(1492-SEKARANG)
Disusun dan Dibuat Guna Melengkapi Tugas
Mata Kuliah: Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu: M. Hufron Dimyati, MSI


   Di susun Oleh :
  Kelompok 11
1.      Fitrotul Aini            (2023113026)
2.      Lusiana                   (2023113006)
 Kelas A

TARBIYAH / PGMI
SEKOLAH TINGGI AGAMA  ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2014


IMPERIALISME BARAT TERHADAP DUNIA ISLAM
A.Kemajuan Dunia Barat dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
              Kemajuan yang telah dicapai bangsa-bangsa Barat pada periode ini sebenarnya memiliki kolerasi yang erat dengan perkembangan peradapan Islam, baik ketika Islam mencapai puncak kemajuan di Eropa ataupun kemajuan yang dicapai dunia Islam di Baghdad. Bangsa Barat banyak berutang budi kepada para ilmuwan muslim yang telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
           Spanyol (Andalusia) merupakan tempat paling utama bagi bangsa Barat dalam menyerap peradaban Islam, baik dalam bentuk hubungan politik, social,maupun perekonomian dan peradaban antar bangsa.  Bangsa Barat menyaksikan realitas bahwa ketika Andalusia berada dibawah kekuasaan umat islam, negeri ini telah terlalu jauh meninggalkan negara-negara tetangganya di Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains disampaing perkembanagan dan kemajuan bangunan fisik
 Setelah bangsa Barat menemukan masa-masa kejayaanya dengan ditemukanya berbagai kemajuan dalam sains dan teknologi,mereka ingin mengadakan ekspedisi keberbagai negara diluar eropa. Mereka ingn membuktikan pendapat Galileo Galilei yang menyatakan bahwa bumi ini bulat, yang berate bahwa jika terus menyusuri jalan kebarat, maka akan sampai ditempat semula.
Pada abad 20 M ini merupakan periode kebangkitan kembali islam,setelah mengalami kemunduran pada periode pertengahan. Pada periode ini mulai bermunculan pemikiran modernisasi dalam islam. Gerakan modernisasi tersebut paling tidak muncul karena dua hal berukut. Pertama, timbulnya kesadaran di kalangan ulama bahwa banyak ajaran ”asing”  yang masuk dan diterima sebagai ajaran Islam. Ajaran-ajaran itu bertentangan dengan semangat Islam yang sebenarnya, seperti bid’ah, khurafat, dan takhayul. Ajaran-ajaran inilah, menurut mereka, yang membawa Islam menjadi mundur. Oleh karena itu, mereka bangkit untuk membersihkan Islam dari ajaran atau paham seperti itu. Gerakan ini dikenal sebagai gerakan reformasi. Kedua, pada periode ini barat mendominasi dunia dibidang politik dan peradaban. Persentuhan dengan barat menyadarkan tokoh-tokoh islam akan ketinggalan mereka. Oleh karena itu,mereka berusaha bangkit dengan mencontohka barat dalam masalah-masalah politik dan peradaban untuk menciptakan balance of power [1]
B. Kebangkitan Eropa
            Semenjak Turki Usmani menjadi kekuatan tunggal di dunia, menyulitkan dunia barat. Sebagai contoh, bagi orang-orang Italy yang pergi ke mesir, harus menbayar bea cukai yang tinggi ke Istambul terlebih dahulu. Hal ini mengakibatkan kemarahan barat untuk bangkit dari hegemoni Turki.[2]
Bangsa-bangsa Eropa menghadapi tantangan yang sangat berat pada awal kebangkitannya. Dihadapan mereka masih terdapat kekuatan-kekuatan angkatan tingkatan perang Islam yang sulit di kalahkan, terutama kerajaan Usmani yang berpusat di Turki. Tidak ada jalan lain, mereka harus menembus jalan yang sebelumnya hanya dipandang sebagai dinding  yang membatasi gerak mereka.
Mereka melakukan berbagai penelitian tentang rahasia alam, berusaha menaklukan lautan dan menjelajahi benua yang sebelumnya masih diliputi kegelapan. Setelah Christopher Colombus menemukan Benua Amerika 1492 M dan Vasco da Gama menemukan jalan ke Timur melalui Cape Town 1498 M, benua Amerika dan kepulauan Hindia segera jatuh kebawah kekuasaan Eropa. Dua penemuan itu, sungguh  terkirakan nilainya, Eropa menjadi maju dalam dunia perdagangan karena tidak lagi tergantung kepada jalur lama yang di kuasai Islam.
L. Stoddard dalam The New World of Islam, menggambarkan situasi trrsebut dengan kata-kata demikian:
            “Lalu dengan sekejap mata dinding laut itu berubah menjadi jalan raya, dan Eropa yang terpojok itu menjadi yang dipertuan dilaut dan dengan demikian yang dipertuan didunia. Terjadinya perputaran nasib yang maha hebat dalam sejarah umat manusia.
            Dalam bidang perekonomian bangsa-bangsa Eropa pun semakin maju karena daerah-daerah baru baginya.Mereka dapat memperoleh kekayaan yang tidak terhingga untuk meningkatkan kesejateraan negerinya.maka, mulailah kemajuan bangsa barat menandingi kemajuan umat islam yang telah sejak lama memang berangsur-angsur mengalami kemunduran.         Kemajuan bangsa barat iu dipercepat oleh penemuan dan perkembanga dalam bidang ilmu pengetahuan.Penemuan mesin uap yang kemudian melahirkan revolusi industry di Eropa semakin memantapkan kemajuan mereka. Teknologi perkapalan dan militer berkembang dengan pesat. Dengan demikian, Eropa menjadi penguasa lautan dan bebas melakukan kegiatan ekonomi dan perkembangan dari keseluruh dunia.
            Negeri-negeri islam yang pertama kali jatuh kebawah kekuasaan eropa adalah negeri-negeri yg jauh dari pusat kekusaan kerajaan usmani,karena kerajaan ini meskipun terus mengalami kemunduran, ia masih disegani dan dipandang masih cukup kuat untuk berhadapan dengan kekuatan militer Eropa waktu itu.[3]
C. Imperialisme Barat Terhadap Dunia Islam

            Kelemahan dan kemunduran dunia islam dimanfaatkan oleh bangsa-bangsa barat untuk bangkit dan bergerak menuju ke arah Negara-negara islam serta menguasai dan menjajahnya. Motivasi mereka datang ke Negara-negara islam adalah motivasi ekonomi, politik, dan agama. Mereka datang dengan dengan dalih untuk berdagang atau mencari rempah-rempah di Timur. Akhirnya mereka terangsar oleh keuntunganbesar dan ambisi yang kuat, sehingga muncullah keinginan untuk menguasai semua system ekonomi dan politik Negara-negara Islam yang dikuasainya.
            Pada saat yang sama, dunia Islam sedang terus dilanda kemunduran dan kelemahan dalam berbagai bidang, sehingga Negara-negara Islam tidak mampu bersaing dengan bangsa Barat yang didukung oleh kekuatan politik militer yang tangguh. Saat itu dunia Islam berada dalam kekuasaan kaum imperialism Barat.
            Setelah bangsa-bangsa Barat menguasai ekonomi dan politik nerara-negara Islam, terdapat Negara Barat yang menjajah dunia Islam yang melakukan penyebaan agama Kristen melalui missionaries atau zending. Penjajahan bangsa Barat yang dipelopori oleh bangsa Spanyol dan Portugis mempunyai tujuan yang hamoir sama, yaitu disamping mencari daerah penanaman modal asingnya, mereka juga berusaha untuk menyebarkan agama Kristen di wilayah jajahannya. Walaupun usahanya tidak segencar yang dilakukan oleh Sepanyol dan Portugis yang bersemboyan: Gold yaitu semangat untuk mencari keuntungan besar (emas), Glory  yaitu semangat untuk mencapai kejayaan dalam bidang kekuasaan, dan Gospel yaitu semangat untk menyebarkan agama Kristen di masyarakat yang terjajah.
            Dengan demikian, motivasi bangsa-bangsa Barat dalam menjajah Negara-negara Islam selain motivasi ekonomi dan politik, juga terhadap motivasi agama. Masyarakat Islam yang berada di bawah kekuasaan bangsa-bangsa Barat ditekan, sehingga banyak di antara umat Islam yang melarikan diri atau bertahan dengan melakukan perlawanan terhadap kekuatan penjajah Barat tersebut.
            Satu demi satu Negara-negara Islam akhirnya jatuh ke dalam genggaman penjajahan bangsa-bangsa Barat . Hanya beberapa Negara yang tidak  dijajah oleh bangsa Barat seperti Keajaan Turki Usmani, dan Arab.
            Selain itu, kedatangan bangsa-bangsa Barat ke negeri-negeri yang subur dan kaya hasil rempah-rempahnya seperti Indonesia dan Malaka serta Hindia, bukan semata-mata untuk mencapai keuntungan serta mengeruk kekayaan hasil buminya tetapi juga bertujuan menguasai seluruh sistem yang ada baik sistem ekonomi, politik budaya, pendidikan, agama dan lain-lain.
            Dalam bidang kemasyarakatan, penjajah sengaja menciptakan jurang pemisaha antara kaum bangsawan dengan rakyat kecil. Kaum bangsawan dibujuk agar mau menuruti kehendak penjajah dengan mendapatkan posisi jabatan tertentu dan keuntungan dari penjajah. Rakyat kecil selalu diawasi agar mereka tidak memberontak. Merwka harus tunduk dan patuh pada penguasa yang menjajah. Di samping itu, kaum penjajah sering kali mekakukan penghinaan terhadap umat Islam, Mereka mengatakan bahwa kaum agama (Islam) adalah orang-orang yang bodoh dan terbelakang. Oleh karena itu,mereka tidak pantas mengatur masyarakat. Kaum agama tidak boleh berpotitik,mereka cukup melakukan ibadah saja di masjid. Mereka cukup melakukan kegiatan-kegiatan organasasi. Orang-orang Islamyang baru pulang haji juga tidak lepas dari pengawasan pemerintah kolonial.
Pada awal abad ke-17, India yang pada saat itu di bawah kekuasaan mongol Islam, berada dalam posisi kemajuan dan kemakmuran. Keadaan demikian mengundan bangsa Eropa yang sedan mengalami kemajuan untuk berdagang ke sana. Pada awal abad ke-17 M, Inggris dan Belanda mulai menginjikkan kaki di India pada tahun 1611 M, Inggris mendapat izin menanamkan modal, dan pada tahun 1617 M Belanda mendapatkan izin yang sama.
Di kawasan Asia Tenggara, beberapa wilayah negeri Islam baru mulai berkembang, yang merupakan daerah rempah-rempah terkenal pada masa itu. Negeri-negeri di Asia Tenggara menjadi ajangperebutan Negara-negara Eropa. Kekuasaan Eropa justru lebih awal menancapkan kekuasaannya de negeri ini. Hal tersebut mungkin karena, dibandingkan dengan Mughal, kerajaan-kerajaan Islam di Asia Tenggara lebih lemah sehingga dengan mudah padat ditaklukkan oleh bangsa Eropa.
Pada akhir abad ke-16 M, Belanda, Inggris, Denmark, dan Prancis yang datang ke Asia tenggara. Akan tetapi, Denmark dan Prancis tidak berhasil menjajah negeri  di Asia Tenggara danhanya datang untuk berdagang. Belanda datang tahun tahun 1595 M dan dengan segera dapat memonopoli perdagangan di kepulauan Nusantara. Asia tenggara  sebagaimana juga di India, kekuasaan politik Negara-negara Eropa itu berlanjut terus sampai pertengahan abad ke-20 M, ketika Negara-negara jajahan tersebut memerdekakan diri dari dominasi kekuasaan asing, Wilayah Asia Tenggara yang juga merupakan Negara-negara Islam, tidak terkecuali jatuh dalam kekuasaan bangsa-bangsa Eropa yang selama beberapa waktu menjajahnya.[4]
D. Kemunduran Kerajaan Usmani dan Ekspansi  Barat Ke Negeri-Negeri Islam

Kemajuan-kemajuan Bangsa Eropa terutama dalam teknologi militer industri perang, membuat kerajaan  Usman menjadi kecil di hadapan Eropa. Akan tetapi, nama bsesar Turki Usmani masih membuat Eropa Berat segan untuk menyerang atau mengalahkan wilayah-walayah yang ada di bawah kekuasaan kerajaan Islam ini, termasuk daerah-daerah yang berada di Eropa Timur.
Namun, kekalahan besar kerajaan Usmani dalam menghadapi serangan Eropa di Wina tahun 1683 M membuka mata Barat bahwa kerajaan Usmani telah mundur jauh sekali. Sejak itulah kerajaan Usmani berulang kali mendapat serangan-serangan dari Barat. Ia hanya terpelihara dari keruntuhan karena kedengkian di antara kerajaan-kerajaan Barat, yag menperebutkan rampasan perang yang berasal dari Turki
Usaha pembaruan ini tidak terbalas dalam bidang militer. Dalam bidang-bidang yang lain pembaruan juga dilaksanakan, seperti pembukaan pencetakan di Istambul tahun 1727 M, untuk kepentingan kemajuan ilmu pengetahuan. Demikian juga gerakan penerjemahan buku-buku Eropa ke dalam bahasa Turki. Akan tetapi, walaupun demikian, usaha-usaha pembaruan itu bukan hanya gagal menahan kemunduran kerajaan Turki Usmani yang terus mengalami kemerosotan, tetapi juga tidak membawa hasil yang diharapkan. Penyebab kegagalan itu terutama adalah kelemahan raja-raja Usmani karena wewenangnya sudah jauh menurun.
Gerakan modernisasi di Turki justru mengancam kekuasaan para sultan yang absolut, karena para pejuang Turki melihat bahwa kelemahan Turki terletak pada keabsolutan Sultan itu, Mereka ingin membatasi kekuasaan Sultan dengan membentuk konstitusi, sehingga lahir gerakan Tanzimat, Usmani Muda, Turki Muda, dan Partai Persatuan dan Kemajuan (Ittihad ve Terekki) Ketika Perang Dunia I meletus, Turi bergabung dengan Jerman yang kemudian mengalami kekalahan. Akibatnya, kekuasaan kerajaan Turki Usmani semakin ambruk. Partai kesatuan dan kemajuan memberontak kepada Sultan dan dapat menghapuskan kekhalifahan Usmani, kemudian membentuk Turki mdern pada tahun 1924 M.
Demikianlah keadaan dunia Islam pada abad ke-19 M, seenyara Eropa sudah jauh meninggalkannya. Eropa dipersenjatai dengan ilmu modern dan penemuan yang membuka rahasia alam. Satu demi satu negeri-negeri Islam yang sedang rapuh itu jatuh ke tangan Barat. Dalam waktu tidak lama, kerajaan-kerajaan besar Eropa sudah membagi-bagi seluruh dunia Islam. Inggris merebut India dari Mesir. Rusia menyebrangi kaukasus dan menguasai Asia Tengah. Prancis menaklukkan Afrika Utara, dan bangsa-bangsa Eropa lainnya mendapat pub bagiannya dari warisan Islam itu.
Ketika terjadi Perang Dunia I (1915 M) Turki Usmani berada dipihak yang kalah sampai tahun 1919 M, Turki diserbu tentara Sekutu. Sejak itu kerajaan Turki Usmani benar-benar tenggelam bahkan tidak lama kemudian, kekhalifahan dihapuskan (1924 M), Semua daerah kekuasaannya yang luas, baik di Asia maupunAfrika diambil alih oleh Negara-negara Eropa yang menang Perang Dunia itu merupakan babak akhir proses penaklukan Barat terhadap negeri-negeri Islam.[5]
           

















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kemajuan yang telah dicapai bangsa-bangsa barat pada periode ini sebenarnya memiliki korelasi yang erat dengan perkembangan beradaban dunia Islam baik ketika Islam mencapai punjak kemajuannya di Eropa ataupun kemajuan yang dicapai dunia Islam di Baghdad, Pada abad 20 M ini merupakan kebangkitan kembali setelah mengalami kemunduran pada periode pertengahan.
            Sedangkan kebangkitan Eropa pada masa setelah Cristopher Columbus menemukan benua Amerika (1492 M ) dan Vasco da gama menemukan jalan ketimur melalui Cape Town (1498 M) Serta masa kemunduran Usmani dah Ekspansi barat ke negeri-negeri Islam di karenakan kemajuan bangsa Eropa terutama dalam teknologi militer dan industri perang membuat kerajaan usmani menjadi kecil dihadapan Eropa. Demikianlah keadaan Dunia Islam menghadapi Eropa pada abad ke-19 M,
















DARTAR PUSTAKA
Amin, Samsul Munir, 2010. Sejarah Peradapan Islam, Jakarta: AMZAH.
Abdul Karim, Muhammad, dkk.2011.Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta: Dhaka.


[1] Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, Cet2, (Jakarta:Amzah,2010), hlm, 345-347.














[2] M Abdul karim, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, ( Yogyakarta: Dhaka), hal, 346.
[3] Ibid., hlm. 347-349
[4] Ibid., hlm. 349-354












[5] Ibid., hlm. 354-358

No comments:

Post a Comment