MAKALAH
IMPEREALISME
BARAT TERHADAP DUNIA ISLAM
Disusun
guna memenuhi tugas :
Mata
Kuliah : Sejarah Peradaban Islam (SPI)
Dosen
Pengampu :
GHUFRON
DIMYATI. M.SI
Disusun
Oleh
SARTIKA
SARI (2023113044)
LUCIANA
DEWI (2023113058)
MISKIYAH
(2023113071)
JURUSAN
TARBIYAH
PRODI
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN
BAB
I
PENDAHULUAN
Berhasilnya
Bangsa Mongol mengakhiri kekuasaan Islam di Bagdad, bukan saja
mengakhiri sistem kekhalifahan, tetapi juga merupakan awal kemunduran
dalam politik dan peradaban umat Islam. Hal ini terbukti
dengan dihancurkan dan dibakarnya perpustakaan-perpusatkaan yang
memuat ribuan buku karya umat Islam oleh tentara Mongol.
Akibat lain dari
kejatuhan Bagdad ke tangan Mongol adalah terpecah belahnya kerajaan
islam menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang independent. Di antara
kerajaan-kerajaan kecil itu seringkali juga terjadi perselisihan dan
peperangan sehingga semakin memperlemah kekuatan umat islam.
Masing-masing
kerajaan pernah mengalami masa kejayaannya antara tahun 1500 sampai
1800 M. Situasi poitik di kerajaan Islam Usmani
juga tidak menentu setelah meninggalnya Sultan Sulaiman Al Qanuni
tahun 1566 M. Kerajaan Usmani tidak lagi memiliki sultan-sultan yang
kuat. Pada abad 18 M mengalami kemunduran.
Situasi Dunia Islam
yang semakin terpuruk seperti itu juga berdampak buruk bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Kekuatan Umat
Islam terfokus kepada usaha mempertahankan wilayah dari serangan
Bangsa-Bangsa Barat.
Dengan melemahnya
kekuatan islam, maka membuat orang-orang barat lebih mudah untuk
menjajah islam sampai akhirnya masa kejayaan Islam runtuh.
BAB
II
PEMBAHASAN
- Imperialisme
Yang di maksud
dengan Imperialisme adalah suatu politik yang dilakukan untuk
menjajah negara-negara lain,yang bermula
sejak abad ke 16
karena adanya hasrat untuk menguasai politik, ekonomi dan sosial. Sedangkan Imperialisme ke dunia Islam berarti ada Negara tertentu yang melakukan suatu politik untuk menjajah Negara Islam1.
karena adanya hasrat untuk menguasai politik, ekonomi dan sosial. Sedangkan Imperialisme ke dunia Islam berarti ada Negara tertentu yang melakukan suatu politik untuk menjajah Negara Islam1.
Sejak bangsa-bangsa
Barat menemukan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,
mereka berusaha menjajah negara-negara Islam. Mereka berhasil
menciptakan persenjataan dan peralatan militer yang canggih. Dengan
kekuatan tersebut, satu per satu Negara islam yang sebagian besar
berada di kawasan Asia Timur berhasil mereka kuasai.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Imperialisme barat antara lain:
- Geografi
- Revolusi Perindustrian
- Sistem perhubungan dan pengangkutan
- Persaingan kuasa-kuasa barat
- Beban orang putih
- Imperialisme Barat
Pada abad ke XVIII,
tiga kerajaan besar Islam mengalami fase kemunduran, sementara di
Eropa Barat justru sebaliknya, mereka sedang mengalami fase kemajuan
dengan pesat.
Tiga dari kerajaan
Islam yang mengalami kemunduran yaitu : Kerajaan Safawiyah mengalami
kemunduran, karena tidak hanya mendapat serangan dari kerajaan Turki,
tetapi juga mendapat serangan dari kalangan Dinasti yang tunduk pada
Safawiyah yang ingin merdeka. kerajaan Mughal juga dilanda
kemunduran, tepatnya pada pemerintahan setelah Aurangzeb, yaitu
mendapat serangan dari masyarakat Hindu. Dan Kekuatan Islam terakhir
yang masih disegani oleh lawan tinggal kerajaan Usmani di Turki. Akan
tetapi yang terakhir ini pun terus mengalami kemunduran-demi
kemunduran.
Kelemahan kerajaan -
kerajaan Islam tersebut telah menyebabkan Eropa dapat menguasai,
menduduki dan menjajah negeri-negeri Islam dengan mudah.
- Renaisans di Eropa
Pada awal
kebangkitannya, Eropa menghadapi tantangan yang sangat berat, karena
ia harus berhadapan dengan kekuatan-kekuatan perang Islam yang sulit
dikalahkan, terutama kerajaan Usmani yang berpusat di Turki. Tidak
ada jalan lain, mereka harus menembus lautan yang dianggap sebagai
pembatas ruang gerak mereka2.
Setelah jalan melalui laut telah ditemukan oleh Cristoper Colombus (
1492 M ) menemukan benua Amerika dan Vasco da Gama menemukan jalam ke
Timur melalui Tanjung Harapan ( 1498 M ) benua Amerika dan kepulauan
Hindia segera jatuh ke bawah kekuasaan Eropa, maka Eropa tidak lagi
tergantung kepada jalur lama yang dikuasai umat Islam sehingga
perdagangan maju di Eropa. Kemudian terjadilah perputaran nasib dalam
sejarah seluruh umat manusia3
Perekonomian
bangsa-bangsa Eropa semakin maju, bahkan kemajuan mereka telah
melampui kemajuan Islam yang sejak lama mengalami kemunduran.
Teknologi perkapalan dan militer berkembang dengan pesat, sehingga
Eropa menjadi penguasa lautan dan bebas melakukan kegiatan ekonomi
dan perdagangan ke seluruh Dunia. Bahkan , satu demi satu negeri
Islam jatuh ke bawah kekuasaannya sebagai negeri jajahan.
Negeri-negeri Islam
yang pertama dapat dikuasai Barat adalah negeri Islam di Asia
Tenggara dan di Anak Benua India, kemudian negeri-negeri Islam di
Timur Tengah yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Usmani, karena
meskipun mengalami kemuduran, ia masih disegani dan dipandang masih
cukup kuat untuk berhadapan dengan kekuatan militer Eropa waktu itu4.
Dengan jatuhnya
kerajaan Mughal ketangan Hindu, maka sempurnalah kemunduran Dunia
Islam. sebaliknya Dunia Barat makin kuat dan suka menerkam Dunia
Islam, karena itu satu persatu Dunia Islam dikuasai oleh Barat.
Masa itu populer
disebut zaman imprealisme, inilah masa arus balik pengaruh Islam di
Eropa, sebab Islamlah yang menanghantarkan Barat memasuki masa
kebangkitan kembali ( Renaisans
). Sedangkan Islam sendiri saat itu terperangkap dalam kemewahan dan
kekuasaan belaka, sehingga lalai dalam mengembangkan kebudayaan dan
peradabannya, serta penguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena
itu dapatlah dikatakan bahwa kekalahan Dunia Islam pada zaman Tiga
kerajaan besar itu disebabkan oleh keadaan dimana Dunia Islam
mengabaikan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Imperialisme Barat terhadap Dunia Islam
Dengan melemahnya
kekuatan politik dan militer Islam maka lahirlah babak baru dalam
sejarah Dunia Islam, yaitu babak penjajahan Barat terhadap Dunia
Islam, sebagai counter gerakan Dunia Islam yang terwujud dalam
gerakan sporadis dari setiap wilayah yang dijajah karena ingin
merdeka, sebab kekuatan integratif maupun kordinatif yang
mempersatukan Islam sudah tidak mendapat legitimasi dari masyarakat
Islam. Sementara itu, masa depan Islam bertumpu pada sejauh mana
kekuatan Islam melakukan perlawanan, kendati bersifat lokal.
Kelemahan dan
kemunduran tersebut betul-betul dimanfaatkan Bangsa Barat untuk
mengambil wilayah kekuasaannya satu persatu motivasi bangsa barat
datang menguasai negara-negara islam adalah motivasi ekonomi,
politik, dan agama5.
- Motivasi Ekonomi
Motivasi utama
kolonialisasi barat menjajah dunia Islam tidak dapat dipisahkan atas
kepentingan ekonomi dan perdagangan. Ketika dunia Islam mengalami
kemunduran, eropa sedang berada di jaman kemajuan. Kemajuan yang
diraih Barat mampu melahirkan dan mengembangkan industri. Industri
ini tentu saja membutuhkan bahan-bahan baku dan rempah-rempah. Pada
saat yang sama Barat juga perlu wilayah tempat memasarkan produk
industri mereka.
Bangsa Barat terus
berupaya mencari terobosan baru guna menguasai jalur-jalur
perdagangan yang menguntungkan. Terobosan itu nyata membawa hasil,
yaitu dengan ditemukannya tanjung Harapan oleh Vasco dan Gama dan
Benua Amerika oleh Colombus. Penemuan ini sangat berarti bagi
Amerika, tetapi merupakan tragedi yang merugikan bagi dunia Islam.
Setelah penemuan ini Eropa semakin menumbuhkan semangat ekspansif6
dan penetratifnya7
ke dalam dunia Islam. Dalam kondisi demikian, mengeksploitasi dan
menguras kekayaan alam serta memeras sumber daya manusia di daerah
yang dikuasainya.
- Motivasi Politik
Motivasi politik
juga merupakan salah satu dari tujuan mereka menjajah dunia Islam.
Karena suatu wilayah yang secara politik sudah dikuasai akan
memudahkan penguasa colonial melakukan hubungan dan monopoli
kepentingan ekonominya. Jika penguasa colonial sudah menguasai
wilayah atau jajahan tentu saja berupaya mewujudkan stabilitas
perdagangan dan ekonominya.
Sehingga pada saat
yang sama penguasa colonial merasa perlu mempertahankan kekusaannya.
Hal ini menjadi penting terutama penjajah harus menghadapi saingan
politis dari bangsa Barat lainnya dalam melebarkan kekuasaannya.
Stabilitas politik dalam negeri jajahan diperlukan untuk memperlancar
eksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia di satu pihak,
dan di pihak lain mempertahankan kepentingan kepetingan ekonomi atau
gangguan dari rekan kolonial lainnya.
- Motivasi agama
Selain motivasi
ekonomi dan politik, tetapi juga motivasi agama. Hal ini dapat
dilihat dengan banyaknya pendeta dan pastur yang dikirim ke
Negara-negara Islam guna menyebarkan agama Kristen. Hal itu di dasari
atau tumbuhnya semangat reconquista, semangat balas demdam bangsa
Barat, khususnya Portugal dan Spanyol, atas penjajahan bangsa Arab
Islam di negeri mereka selama hamper delapan abad. Semangat ini terus
mewarnai usaha mereka dalam melakukan penjajahan atas dunia islam.
Bangsa Barat
mengetrapkan tiga idiologi dalam usaha penguasaan Negara-negara
Islam, yaitu Gold,
Glory,Gospel
dan Reconq
uista8
- Gold, adalah semangat untuk mencari keuntungan besar. Dunia Timur Islam yang sangat kaya pada waktu itu menjadi bagian wilayah jajahan, sehingga mereka menguasai seluruh sektor penting di dalam perekonomian dunia
- Glory, adalah semangat untuk mencapai kejayaan dan kekuasaan
- Gospel, adalah semangat menyebarkan agama Kristen
- Reconq uista, adalah semangat balas dendam mereka terhadap yang pernah menjajah Barat, terutama spanyol.
Keempat motivasi ini
membawa hasil yang cukup signifikan dalam usaha mereka menguasai
dunia Islam. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penganut Kristen di
dunia Islam, seperti di dunia Islam, seperti Indonesia, Mesir,
wilayah Jazirah Arabia dan lain sebagainya9
Dan Ekspansi Barat
ke Timur Tengah ini di mulai ketika Kerajaan Usmani mengalami
kemunduran sementara Barat mengalami kemajuan di segala bidang,
seperti perdagangan, ekonomi, industri perang dan teknologi militer.
Meskipun demikian,
nama besar Turki Usmani masih disegani oleh Eropa Barat sehingga
mereka tidak melakukan penyerangan ke wilayah-wilayah kekuasaan
kerajaan Islam. Namun, kekalahan besar Kerajaan Usmani dalam
menghadapi serangan Eropa di Wina tahun 1683 M menyadarkan Barat
bahwa Kerajaan Usmani telah mundur jauh sekali. Sejak itulah Kerajaan
Usmani berulangkali mendapat serangan - serangan besar dari Barat10.
- Kebangkitan Dunia Islam
Benturan-benturan
antara Islam dan kekuatan Eropa telah menyadarkan umat Islam bahwa
mereka memang jauh tertinggal dari Eropa. Yang pertama merasakan hal
itu diantaranya, Turki Usmani, karena kerajaan ini yang pertama
menghadapi kekuatan Eropa. Kesadaran itu memaksa penguasa dan pejuang
- pejuang Turki banyak Belajar dari Eropa. Pada pertengahan abad
ke-20 M Dunia Islam bangkit memerdekakan negerinya dari penjajahan
Barat. Periode ini merupakan zaman kebangkitan kembali Islam, setelah
mengalami kemunduran di periode pertengahan.
Dengan demikian yang
dimaksud dengan kebangkitan Islam adalah kristalisasi kesadaran
keimanan dalam membangun tatanan seluruh aspek kehidupan yang
berdasar atau yang sesuai dengan prinsip Islam. Makna ini mempunyai
implikasi kewajiban bagi umat Islam untuk mewujudkannya melalui
gerakan - gerakan, baik di bidang politik,ekonomi, sosial, dan
budaya.
Usaha untuk
memulihkan kembali kekuatan Islam dikenal dengan sebutan gerakan
pembaharuan. Pada periode ini mulai bermunculan pemikiran pembaharuan
dalam Islam. Gerakan pembaharuan itu muncul karena dua hal antara
lain :
- Timbulnya kesadaran di kalangan ulama bahwa banyak ajaran - ajaran “asing” yang masuk dan diterima sebagai ajaran Islam.
Ajaran - ajaran
tersebut bertentangan dengan semangat ajaran Islam yang sebenarnya,
sepert bid’ah,
khurafat
dan takhyul.
Ajaran inilah yang menyebabkan Islam menjadi mundur. Oleh karena itu,
mereka bangkit membersihkan Islam dari ajaran atau paham tersebut.
Gerakan ini dikenal sebagai gerakan reformasi.
Adapun
gerakan-gerakan pembaharuan tersebut sebagai berikut :
- Gerakan Wahhabiyah yang dipelopori oleh Muhammad ibn Abdul al-Wahhab ( 1703 - 1787 M) di Arabia.
- Grakan Syah Waliyullah ( 1703 - 1762 M ) di India.
- Gerakan Sanusiyyah di Afrika Utara yang dipimpin oleh Said Muhammad Sanusi dari Aljazair.
- Pada periode ini Barat mendominasi Dunia di bidang politik dan peradaban.
Persentuhan dengan
Barat menyadarkan tokoh - tokoh Islam akan ketinggalan mereka. Karena
itu, mereka bangkit dengan mencontoh Barat dalam masalah-masalah
politik dan peradaban untuk menciptakan balance
of power11
Adapun langkah yang
diambil berupa pengiriman para pelajar Muslim oleh penguasa Turki
Usmani dan Mesir ke negara-negara Eropa untuk menimba ilmu
pengetahuan dan menerjemahkan karya - karya Barat ke dalam bahasa
Islam.
Gerakan pembaharuan
itu kemudian memasuki Dunia politik. Gagasan politik yang pertama
kali muncul adalah gagasan Pan-Islamisme
(persatuan Islam sedunia) yang mula-mula didengungkan oleh gerakan
Wahhabiyah dan Sanusiyah . Namun, gagasan ini baru disuarakan dengan
lantang oleh Jamaluddin al-Afghani ( 1839 - 1897 M )12.
Al-Afghani adalah orang pertama yang menyadari akan dominasi Barat
dan bahayanya. Oleh karena itu, dia memperingatkan Dunia Islam akan
hal itu dan melakukan usaha-usaha untuk pertahanan13
.Karena itu, al-Afghani dikenal sebagai bapak Nasionalisme dalam
Islam.
Di Mesir,
benih-benih gagasan nasionalisme tumbuh sejak masa al-Tahtawi ( 1801
- 1873 M ) dan Jamaluddin al-Afghani. Tokoh pergerakan terkenal yang
memperjuangkan gagasan ini di Mesir adalah Ahmad Urabi Pasha.
Di bagian Arab
lainnya lahir gagasan nasionalisme Arab yang segera menyebar dan
mendapat sambutan baik, sehingga nasionalisme terbentuk atas dasar
kesamaan bahasa. Demikian ini yang terjadi di Mesir, Syiria, Libanon,
Palestina, Iak, Hijaz, Afrika Utara, Bahrein dan Kuwait. Semangat
persatuan Arab ini diperkuat pula oleh usaha Barat untuk
mendirikan negara Yahudi di tengah-tengah bangsa Arab dan di negeri
yang mayoritas dihuni Arab.
Di India, gagasan
Pan-Islamisme dikenal dengan gerakan Khilafat.
Syed Amir Ali ( 1848-1928 M ) adalah salah seorang pelopornya14.
Namun gerakan ini akhirnya pudar, yang populer adalah gerakan
nasionalisme yang diwakili oleh Partai Kongres Nasional India.
Gagasan nasionalisme ini pun akhirnya ditinggalkan berubah menjadi
Islamisme. Benih-benih gagasan Islamisme dilontarkan oleh Sayyid
Ahmad Khan ( 1817 - 1898 M ), kemudian mengkristal pada masa Iqbal
(1876 - 1938 M) dan Muhammad Ali Jinnah ( 1876-1948 M ).
Sedangkan di
Indonesia, partai politik besar yang menentang penjajahan adalah
Sarekat Islam ( SI ), didirikan tahun 1921 di bawah pimpinan HOS
Tjokroaminoto. Partai ini merupakan kelanjutan dari Sarekat Dagang
Islam yang didirikan oleh H. Samanhudi tahun 191115.
Demikianlah gagasan-gagasan nasionalisme dan gerakan-gerakan untuk
membebaskan diri dari kekuasaan penjajah Barat yang kafir juga
bangkit di negeri-negeri Islam lainnya.
Mencermati
akselarasi kebangkitan Dunia Islam pada masa yang akan datang,
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama,
tantangan yang dihadapi oleh Dunia Islam, diantaranya adalah gerakan
kristenisasi yang digarap secara besar-besaran dalam Dunia Islam,
khususnya yang terkatagori melarat. Gerakan zionisme yang mendapat
dukungan politik dan dana dari Dunia Barat kapitalisme dan komonisme
yang seringkali berkolaborasi dengan elite militer yang sedang
berkuasa dan sekularisme yang mengarap Dunia Islam melalui gerakan
pemikiran dan intelektual. Gejala ini dapat dilihat dalam kebijakan
negara yang memarginalkan kelompok elite agama dalam pemerintahan.
Dan dapat pula dilihat semakin banyaknya sarjana Muslim ( IAIN ) ke
Dunia Barat dengan harapan mende-islamisasikan masyarakat secara
pemikirannya.
Kedua,
kelemahan Dunia Islam, diantaranya, lemahnya pengusaan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta lemahnya pengusaan terhadap Islam itu
sendiri, misalnya banyaknya umat Islam yang belum bisa menguasai
pemahaman al-Qur’an, bahkan banyak pula yang buta huruf membaca
al-Qur’an. Pertanyaannya, bagaimana Islam bisa bangkit kalau
memahami ajaranya saja kurang sempurna. Inilah masalah yang dihadapi
umat Islam pada zaman sekrang ini. Ketiga, Salahnya Dunia Barat dalam
memahami Islam, sebab mereka memahami Islam bukan dari sumbernya
tetapi dari prilaku-prilaku pemeluk Islam yang salah pula.
Pendek kata
kebangkitan Dunia Islam akan lahir apabila pemahaman dan komitmen
terhadap ajaran Islam merata di kalangan masyarakat Islam, sehingga
dalam diri mereka tersimpul keinginan untuk mengaktualkan Islam
dalam pentas kehidupan bernegara. Hal lain yang tak kalah penting
adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa dua kriteria
itu tidak mungkin lahir kebangkitan Islam kembali.
- Kemerdekaan Negara - Negara Islam dari Penjajahan Barat
Munculnya gagasan
nasionalisme yang diikuti dengan berdirinya partai-partai politik
merupakan modal utama umat Islam dalam perjuangannya untuk mewujudkan
negara merdeka. Dalam kenyataannya, partai-partai itulah yang
berjuang melepaskan diri dari kekuasaan penjajah. Perjuangan tersebut
terwujud dalam beberapa bentuk kegiatan antara lain16:
- Gerakan politik, baik dalam bentuk diplomasi maupun perjuangan bersenjata.
- Pendidikan dan propaganda dalam rangka mempersiapkan masyarakat menyambut dan mengisi kemerdekaan.
Negara berpenduduk
mayoritas Muslim yang pertama kali memproklamasikan kemerdekaannya
adalah Indonesia, yaitu tanggal 17 Agustus 1945. Indonesia merdeka
dari pendudukan Jepang setelah Jepang dikalahkan oleh Sekutu. Disusul
oleh Pakistan tanggal 15 Agustus 1947, ketika Inggris menyerahkan
kedaulatannya di India kepada dua Dewan Konstitusi, satu untuk India
dan satunya untuk Pakistan.
Tahun 1922, Timur
Tengah ( Mesir ) memperoleh kemerdekaan dari Inggris, namun pada
tanggal 23 Juli 1952, Mesir menganggap dirinya benar - benar merdeka.
Pada tahun 1951 di Afrika, tepatnya Lybia merdeka, Sudan dan Maroko
tahun 1956, Aljazair tahun 1962. Semuanya membebaskan diri dari
Prancis. Dalam waktu yang hampir bersamaan, Yaman Utara, Yaman
selatan dan Emirat Arab memperoleh kemerdekaannya pula. Di Asia
tenggara, Malaysia, yang saat itu termasuk Singapura mendapat
kemerdekaan dari Inggris tahun 1957, dan Brunai Darussalam tahun 1984
M.
Demikianlah, satu
persatu negeri-negeri Islam memerdekakan diri dari penjajahan.
Bahkan, beberapa diantaranya baru mendapat kemerdekaan pada
tahun-tahun terakhir, seperti negera Islam yang dulunya bersatu dalam
Uni Soviet, yaitu Uzbekistan, Turkmenia, Kirghistan, Kazakhtan,
Tasjikistan dan Azerbaijan pada tahun 1992 dan Bosnia memerdekakan
diri dari Yugoslavia pada tahun 199217.
- Mengambil dan Ibrah dari Imperialisme
Penjajahan oleh
siapapun dan di manapun dilakukan akan membawa hasil yang sama, yaitu
penderitaan dan kemiskinan serta keterbelakangan. Tak ada satupun
manusia dan bangsa di dunia ini yang hidupnya mau terjajah,
hak-haknya dirampas dan masa depannya dihancurkan. Penjajahan adalah
bentuk kezaliman yang nyata terhadap sesame manusia.
Sebagai umat Islam,
kita semestinya mampu mengambil ibrah atau pelajaran dari semua yang
telah menimpa bangsa-bangsa muslim di tangan para penjajah. Beberapa
ibrah yang dapat diambil antara lain
- Pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di antara kaum muslimin dan Negara-negara Islam demi terwujudnya kekuatan bersama yang akan digoyahkan oleh bangsa manapun yang ingin menghancurkan Islam dan peradaban manusia.
- Meningkatkan kualitas pendidikan, ilmu pengetahuan, dan peadaban, agar muncul intelektual-intelektual muslim yang bermutu sehingga ilmu pengetahuan Islam dan umum dapat berkembang dan dapat dipelajari oleh umat Islam untuk kemajuan dan peradaban manusia.
- Penguasaan ekonomi, militer, dan teknologi harus menjadi target umat Islam di masa-masa mendatang. Bangsa yang dapat menguasai tiga bidang tersebut adalah bangsa yang akan bermartabat di mata bangsa-bangsa lain di dunia ini, selama menghasilkan perdamaian dan kemakmuran bagi seluruh manusia18.
KESIMPULAN
Dari pemaparan
makalah yang telah penulis buat, dapat diambil beberapa kesimpulan,
antara lain :
- Imperialisme adalah dasar sebuah negara meluaskan pengaruh dan wilayahnya dengan menjajah negara lain
- Pada abad ke XVIII, tiga kerajaan besar Islam mengalami fase kemunduran, sementara di Eropa Barat justru sebaliknya, mereka sedang mengalami fase kemajuan dengan pesat, dan inilah awal mula yang menyebabkan Eropa dapat menguasai, menduduki dan menjajah negeri-negeri Islam dengan mudah
- Setelah jalan melalui laut telah ditemukan oleh Cristoper Colombus dan Vasco da Gama menemukan jalam ke Timur melalui Tanjung Harapan, maka Eropa tidak lagi tergantung kepada jalur lama yang dikuasai umat Islam sehingga perdagangan maju di Eropa. Dan inilah titik awal dari kemajuan eropa, yang kemudian disusul dengan penjajahan terhadap dunia Islam.
- Penjajahan bangsa Barat terhadap dunia Islam, di landasi atas motivasi Gold, Glory,Gospel dan Reconq uista
- Pertengahan abad ke-20 M Dunia Islam bangkit dari penjajahan Barat. Atau yang dikenal dengan sebutan gerakan pembaharuan. Yang kemudian memasuki Dunia politik. Gagasan politik yang pertama kali muncul adalah gagasan Pan-Islamisme (persatuan Islam sedunia).
DAFTAR
PUSTAKA
Amin,
Samsul, Munir, 2009, Sejarah
Peradaban Islam,
Jakarta : Amzah.
Badri,
Yatim,2005, Sejarah
Peradaban Islam,
Jakarta ; Raja Grafindo Persada
http://emarifin.multiply.com/feed.rss
diakses pada Today, March 19, 2014, 10:57:11am
http://The_Imperialisme_of_Islam
diakses pada Today, March 19, 2014, 10:41:56 am
Ummah,
Sulli Ishaq Zaenatul, 2007, Sejarah
Kebudayaan Islam,
Jakarta : Karya duta, Jakarta
6
ekspansif adalah cenderung
meluas, terus terang, dan terbuka
14
Dr. Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : amzah,
2009. Hlm.364
15
Ibid. hlm.365
16
Ibid. hlm.367
17
Yatim badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta ; Raja Grafindo
Persada, 2005. Hlm. 187-189
No comments:
Post a Comment