BERKARYA MENUNJUKKAN JATI DIRI KITA
BERBAGI MENGUJI HATI NURANI
BERBAKTI BUKTI CINTA SETULUS HATI

03 March 2014

SPI PGMI A-2: MASA KHULAFAUR RASIDIN



KHULAFAUR RASYIDIN
Disusun dan Disampaikan Guna Melengkapi Tugas
Mata Kuliah: Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu: M. Ghufron Dimyati




PGMI A
1.      Hidayah Kamalia Zuhri (2023113005)
2.      Siti Nur Alifah (2023113013)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN
2014


PENDAHULUAN
            Rosulullah wafat tanpa meninggalkan wasiat kepada seorang pun untuk meneruskan kepemimpinannya (kekhalifahan), hingga muncula pendapat untuk pengajuan penerus kepemimpinan dari Rosulullah dari beberapa kelompok seperti berikut.:
1.      Sekelompok orang yang berpendapat bahwa Abu bakar lebih berhak atas kekhalifahan karena Rosul meridhoinya dalam soal-soal agama, contoh menyuruh mengimami sholat berjammah pada saat beliau sakit, sehinnga meyakini bahwa  Abu bakar mampu memimpin urusan keduniawian.
2.      Kelompok lain berpendapat orang yang paling berhak atas kekhalifahan adalah ahlul bait Rosul ( Abdullah bin abbas / Alibin abi thalib ).
3.      Kelompok lain lagi berpendapat berpendapat yang berhak atas kekhalifahan adalah salah seorang kaum Quraisi yang termasuk di dalam kaum Muhajjirin gelombang pertama.
4.      Dan kemudian pendapat selanjutnya menyatakan yang paling berhak adalah kaum Anshar.
   Wafatnya Rosulullah sangat mengejutkan kaum muslimin tapi pada saat sakit yang terakhir saat mengalami gangguan kesehatan, sekurang-kurangnya selama3 bulan, nabi merasakan ajalnya akan segera tiba.
    Daulat  khulafaur rasyidin (11-41 H / 632-661 M), yang bekedudukan di Madinah  Al munawwarah itu, Cuma berkuasa selama 30 tahun menurut sanat Hijrah ataupun 29 tahun menurut sanat Masehi, akan tetapi masa pemerintahan  yang teramat singkat itu sangat menentukan sekali bagi kelanjutan agama islam dan bagi perkembangan kekuasaan islam.
     Kemudian panggilan resmi bagi penjabat kekuasaan tertinngi dalam dunia islam tu ialah AMIRUL MUKMININ (pangeran kaum mukmin) dan literatur di barat menyalinya dengan PRINCE OF BELIEVERS. Namun dalam literatur Arab  lebih populer digunakan panggilan KHALIFAH (pengganti) atau biasa di sebut pula dengan  KHULAFAUR RASYIDIN. Yang terdiri dari 4 sahabat Rosulullah yaitu, khalifah Abu bakar  siddiq, khalifah Umar ibn khatab, khalifah ustman ibn affan, dan khalifah Ali ibn abithalib.
PEMBAHASAN
A.  Abu Bakar Ash-Siddiq (11-13 H/632-634 M)
Abdullah bin Abi Quhafa At-Tamimi nama lengkap dari Abu Bakar, diaman praislam bernama abdul ka’bah, kemudian diganti nabi menjadi Abdullah sebagai seorang sahabat yang utama. Dan dijuluki Abu Bakar kartena dari pagi-pagi betul (orang yang paling awal) memeluk islam. Gelar ass-sidiq diperolehnya karena ia dengan segera membenarkaan nabi dalam berbagai peristiwa, terutama isro’ dan mi’raj.[1] Sering ka;i rasullulah mempercayainya sebagai pengganti untuk menangani tugas-tugas keagamaan di madinah dan kadang rassullulah menyuruh untuk menggantikan sbagai imam berjamaah kala rasulullah kala sakit.
Hal menarik Abu Bakar, bahwa pidato innaugurasi yang diucapkan sehari setelah pengangkatanyya, menegaskan totalitas kepribadian dan komitmen Abu Bakar dan nilai-nilai islam dan strategi merraih keberhasilan tertinggi bagi umat sepeninggal umat rasullulah. Kutipan pidato Abu Bakar : “wahai manusia! Aku telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padaahal aku bukanlah orang yang terbaik diantaramu. Maka jikalau aku dapat menunaikan tugasku dengan baik, (ikutlah) aku, tetapi jika aku berlaku salah , maka luruskanlkah! Orang yang kamu kuat, aku pandang lemah sampai aku dapat mengambil hak daripadanya. Sedangkan orang yang kamu lihat lemah, aku pandang kuat sampai aku dapat mengembalikan haknya kepanya. Maka hendaklah kamu taat kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasull-Nya. Namun bilamana aku mematuhi Allah dan Rasul-Nya , kamu tidaklah perlu menaatiku.[2]
           Abu Bakar menjabat sebagai halifah selama 2 tahun lebih sedikit, yang dihabiskanyya untuk mengatasi berbagai masalah dalam negeri yang muncul akibat wafatnya nabi. Yang pertama kali yang menjadi khalifah adalah merealisasikan keinginan nabi yang hampir tidak terlaksana, yaitu mengirimkan ekspedisi perbatasan suriah dibawah pimpinaan usammah hal tersebut dilakukan untuk membalas pembunuhan ayahnya Zaid, dan kerugian yang diderita oleh umat islam dalam perang Mu’tah. Sebagian sahabat menentang keras rencana ini tetapi khalifah tidak peduli. Nyatanya ekspedisi itu sukses dan mmbawa pengaruh positif ba    gi umat islam, khususnya dalam membangkitkan kepercayaan diri mereka yang nyaris pudar.
Wafatnya nabi mengakibatkan beberapa masalah bagi masyarakat muslim. Beberapa orang arab yang lemah imannya justru menyatakan murtad, mereka melepaskan keimanan dengan menola memberikan baiat  kepada khalifah yang baru dn bahkan menentang agama islam. Karena mereka menganggap bahwaq perjanjian-perjanjian yang dibuat bersama Muhammad dengan sendirinya batal disebabkan kematian nabi.
Maka tidak mengherankan dengan banyaknya suku arab yang melepaskan diri dari ikatan agama islam mereka adalah orang-orang yang baru memasuki islam. Suku-suku arab yang jauh ini telah datang kepada nabi dan mendapat kesan mendalam tentang islam, tetapi merreka hanyalah setitik air disamudra. Sehingga didalam waaktu beberapa bulan tidaklah mungkin bagi nabi dapat mengatur pendidikan atau latihan yang efektif bagi masyarakat yang tersebar diwilayah-wilayah yang sangat luas dengan komunikasi yang sangat minim.
Mereka melakukan riddah, yitu gerakan pengingkaran terhadap islam yang berarti murtad beralih dari aga islam kekepercayaan semula, secara politis merupakan pembangkangan (distortion) terhadap lembaga khalifah melawan agama dan kepemerintahan sekaligus, oleh karena itu khalifah dengan tegas melancarkan operasi pembersihan terhadap mereka. Mula-mula hanya sebagai tekanan untuk mengajak kembali kejalan yang benar, lalu berkembang merebut kemenangan. Tindakan pembersihan juga dilakukan untuk menuntas nabi-nabi palsu dan orang-orang yang enggan membayar zakat.
Kemudian dimasa terakhir kehidupan nabi telah muncul nabnabi palsu diwilyah arab bagian selatan dan tengah. Pertama yang mengaku bernama Aswad Ansi (yaman) kemudian Musaillamah Al-Katzab (menyatakan bahwa nabi muhammad telah mengangkat dirinya sebagai mitra partner didalam kenabian. Dan Tullaihah, Sajjah Ibnu haris (seorang wanita dari arab tengah)[3].
Adapun orang-orang yang tidak mau membayar zakat karena mereka mengira zakat adalah serupa pajak yang dipaksakan dan penyerahannya keperbendaharaan pusat dimadinah yang sama artinya dengan “penurunan kekuasaan”;suatu sikap yang tidak disukai oleh suku-suku arab karena bertentangan dengan karakter mereka yang independen.[4] Alasan lainnya ialah karena menempati golongan terbesar-disebabkan karena kesalahan memahami ayat al-Quer’an yang menerangkan mekanisme pemungutan zakat (surat attaubah:301). Mereka menduga hanya nabi yang berhak memungut zakat, yang dengan itu kesalahan seorang dapat dihapus dan dibersihkan.
Khalifah Abu Bakar meninggal dunia pada hari senin, 23 agustus 624 M setelah lebih kurang dari 15 hari terbaring ditempat tidur. Ia berusia 63 tahun dan dimakamkan disamping makam nabi dimadinah dan sebelum wafat ia mengangkat Umar Bin Khatab sebagai penggantinya sebagai khalifah.[5] Masa kekhalifahannya berlangsung 2 tahun 3 bulan 11 hari,
B.  Umar bin khaththab (13-23 H/ 634-644 M).

       Umar bin Khaththab bin Nufail adalah nama aslinya keturunan abdul Uzza Al-quroisy dari suku adi; saalah  satu suku yang terpandang mulia. dilahirkan di mekkah 4 tahun  sebelum kelahiran nabi. Seorang yang berbudi luhur, fasih dan adil serta pemberani. Umar masuk islam pada tahun kelima setelah kenabian dan menjadi salah satu sahabat dekat nabi serta menjadi tempat rujukan oleh nabi mengenai hal-hal yang penting. Ia dapat menyelesaikan massalah yang rumit tentang siapa yang berhak mengganti Rasulullah dalam memimpin umat setelah wafatnya Rasul. Dengan memilih dan membaiyat Abu Bakar sebagai khalifah Rasulullah sehingga ia dapat penghormatan yang tinggi dan dimintai nasehatnya serta menjadi tangan kanan khalifah yang baru itu.
Ketika Umar telah menjadi khalifah kamu jalan yang harus, ia berkata kepada umatnya; “orang-orang arab sepertihalnya seekor unta yang keras kepala dan ini bertalian dengan pengendara dimana jalan yang dilalui, dengan nama Allah, begitulah aku akan menunjukan kepada jalan yang dilalui
       Umar bin Khaththab menyebut dirinya “khalifah khalifati Rasulillah” (pengganti dari pengganti Rasulillah) ia juga mendapat gelar amir al-mukminin (komandan orang-orang beriman) sehubungan dengan penaklukan-penaklukan yang berlangsung  pada masa pemerintahannya.
Iskandariah, ibu kota mesir dikepung selama 4 bulan sebelum ditaklukan oleh pasukan islam dibawah pimpinan Ubadah bin Samit yang dikirim oleh khalifah difront peperangan mesir. Cyrus menandatangani perjanjian damai dengan kaum muslimin . perjanjian tersebut berisi beberapa hal sebagai berikut:
1.      Setiap warga negara diminta untuk membayar  pajak perorangan sebanyak 2 dinar setiap tahun.
2.      Genjatan senjata akan berlangsungsung selama 7 bulan.
3.      Bangsa arab akan tinggal dimarkasnya selama genjatan sejata dan passukan yunani tidak akan menyerang  Iskandariah dan harus menjauhkan  diri  dari permusuhan.
4.      Umat islam tidak akan menghancurkan gereja-gereja dan tidak boleh mencampuri umat kristen.
5.      Pasukan tetap yunani harus meninggalkan iskandariyah dengan membawa harta benda dan uang, mereka akan membawa pajak perseorangan selama satu bulan.
6.      Umat yunani harus tetap tinggal di iskandariyah.
7.      Umat islam harus menjaga 150 tentara yunani dan 50 orang sipil sebagai andera sampai batas waktu dari perjanjian ini di laksanakan.[6]
          Pemerintahan Umar menambah  perkembagan baru lagi di dalam kedudukan agama islam. Terutama sekali tindakan-tindakan Umar adalah:
1.      Mengadakan tarikh (tahun) islam. Agama islam ataupun bangsa Arab tadinya belum mempunyai tarikh atau tahun sendiri. Sebagai pangkal diambilnya kejadian yang sangat penting , yaitu sangat tumbuhnya islam untuk menjaddi agama dunia, ialah saat terjadinya hijrah, saat itu diambil sebagai tahun satu, dan ditetapkan tarikh itu pada tahun 16 sesudah hijrah .
2.      Perluasan daerah. Usaha Abu Bakar untuk melangkah ke luar jazirah Arab dilanjutkan engan giatnya oleh Umar. Negara-negara di sekitar jazirah Arab ditaklukkan semuanya : Siria,Palestina, Armenia daerah laut Kaspia, Mesir dan sebagian besar pantai utara Afrika[7].
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan perluasan wilayah :
a)      Islam mengandung ajaran-ajaran yang mengandung ajaran-ajaran yang tidak hanya mengatur hubungan dengan tuhan, tetapi mengatur hubungan antara manusia dan sesamanya.
b)       Di dalam berperang itu, umat islam bertempur dengan keyakinan kuat untuk menyebarkan agama islam bertempur dengan keyakinan kuat untuk menyebarkan agama islam keseluruh pelosok wilayah dengan jaminan surga bagi  yang mati syahid, semboyan mereka adalah menang atau mati.
c)      Tentara islam tidak memaksa rakyat untuk merobah agama mereka dan kemudian keharusan masuk islam.
d)     Pada waktu imperium Persia dan Bizantium memasuki fase kelemahannya.
e)      Pada saat beban tanggungan pajak sangat tinggi yang membuat mereka tidak senang terhadap pemerintahan mereka sendiri.
f)       Bangsa syamsi di Suriah dan Palestina, dan bangsa Ham di Mesir memandang bangsa Arab lebih dekat daripada bangsa Eropa Bizaintun yang memerintah mereka.
g)      Wilayah-wilayah yang dikuasai islam itu, seperti mesir, Suriah dan Irak penuh dengan kekayan.[8]
       Tahun 644 M, sewaktu hendak sembahyang di masjid sekonyong-konyong Umar diserang dengan pisau oleh orang budak bangsa prsia bernama Abu Lu’lu’ah.ia luka parah, tetapi sebelum menghembuskan nafas terakhir beliau sempat mengatur penggantinya sebagai khalifah. Menurut riwayat, tentang ini Umar berpenderian: “seorang yang lebih baik dari saya (Nabi Muhammad s.a.w) tidak mengangkat penggantinya, dan seorang lagi yang lebih baik dari saya (Abu Bakar) justru telah mengangkat seorang pengganti; maka saya membentuk sebuah dewan pemilih”. Dewan ini terdiri atas 6 ashab yang terkemuka. Putusan dewan ini: ‘Ustman terpilih menjadi khalifah yang ketiga.[9]


C.  Usman Ibnu Affan (23-35H/644-656 M)
       Beliau ialah Usman ibnu ‘Affan ibnu Abil Ash ibnu Umaiyah. Dilahirkan diwaktu Rasullulah berusia lima tahun dan masuk islam atas seruan Abu Bakar Ash Shiddiq.
       Sebelum agama islam datang dan sesudahnya juga, beliau  terhitung saudagar  besar dan kaya, dan sangat pemurah menafkahkan kekayaannya untuk kepentingan islam.
       Diwaktu  Rasullulah mengerahkan “Jaisyul ‘Usrah” (bala tentara yang dikerahkan dalam waktu kesukaran, yakni pada peperangan tabuk) Usman mendermakan 950 ekor unta, 59 ekor kuda dan seribu dinar untuk keperluan lasykar. Pada peristiwa sebelum itupun Usman banyak kali mendermakan hartanya yang tidak ditahan-tahannya, untuk kemenangan islam.[10]
       Hubungan kekerabatan Usman dengan Rasulullah sangat dekat sebab selain dia sebagai sahabat Nabi beliau juga menantu Rasulullah SAW. Usman adalah suami dari  Ruqayah binti Muhammad dan Ummi Kultsum binti Muhammad setelah Ruqayah meninggal. Dengan demikian beliau telah menikahi dua putri Nabi, karena itu ia diberi julukan Dzun Nurain, yang berarti memiliki dua cahaya.
       Meskipun Usman teerkenal sebagai orang yang kaya tetapi dia juga sederhana, shaleh dan dermawan. Karena itu Rasulullah sangat mengagumi usman. Bahkan ketika puterinya yang kedua, Ummi Kultsum yang juga istri Usman meninggal, dia berkata bahwa seandainya dia mempunyai puteri ketiga, niscaya akan dinikahkan kembali dengan Usman ibnu Affan.[11]
       Dahulu telah kita tuturkan bahwa Usman penah menjadi utusan Rasul kepada Quraisy pada peristiwa Hudaibiah. Hal ini dapat digambarkan ketinggian kedudukan Usman. Tugasnya sebagai utusan Rasulullah kepada Quraisy telah dijalankannya dengan hasil yang baik.[12]
       Utsman terpilih oleh dewan sabagai Khalifah, oleh karena itu ia adalah salah seorang dari orang-orang yang yang pertama masuk islam. Ketika itu usianya sudah lebih dari 70 tahun. Pengangkatannya banyak orang yang menentang. Pertama karena ia adalah terunan dari keluarga Umaiyah, ialah keluarga yang sejak mulanya  menentang Nabi Muhammad s.a.w. dan kemudian, karena dalam pemerintahannya ia banyak mencari bantuan kepada keluarganya. Akibatnya ialah semacam pembagian kedudukan di lingkungan keluarga sendiri.[13]
       Pertentangan kemudian berpusat kepada dua golongan para ashab dan golongan Ali sekeluarga ( Ali punmenantu Nabi dan termasuk pula muslim yang pertama ).
       Adapun peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama pemerintahan ustman adalah sbb.:
1.      Membukukan Al-Quran. Dalam membukukan  Al-Quran ini Zaid bin tsabit lagilah yang memegang peranan penting.
2.      Perluasan daerah. Dari persia dilanjutkan perluasan daerah ke utara ke timur sampai ke batas india dan dari mesir ke barat untuk merebut berbagai daerah di sekitar lautan tengah.
3.      Mesir berontak. Di mesir rasa tak puas terhadap ‘Ustman tak dapat di kendalikan lagi. Akibatnya ialah suatu pemberontakan. Orang-orang Mesir menyerang dan mengepung madinah. Dalam keadaan yang genting itu ternyata ‘ustman bimbang untuk bertindak. hal ini menimbulkan pemberontakan yang baru lagi, ialah dimadinah sendiri. Dalam kerusuhan ini ‘Ustman dibunuh orang rumahnya ( TH 656 M). Siapa pembunuhan ini menimbulkan prang saudara yang menjalar mejadi kekacauan terus-menerus selama pemerintahan khalif yang ke 4, yaitu ‘Ali bin Abi talib.
Rasa tidak puas terhadap khalifah ustman semakin besar dan menyeluruh. Hasutan lebih keras terjadi di Mesir, selain ketidaksetiaan rakyat terhadap Abduallah bin sa’ad, saudara angkat khalifah, sebagai pengganti gubernur ‘Arm bin ash juga karena konflik soal pembagian ghanimah. Pemborantakan berhasil mengusir gubernur yang diangkat khalifah, lalu mereka yang terdiri dari 600 orang mesir itu berarak-arak menuju ke madinah. Kemudian banyak terjadi pemberontakan di karenakan pemberontak menemukan surat yang dibawa oleh utusan khusus yang menerangkan bahwa para wakil harus dibunuh setelah sampai di mesir. Terjadi kesalafahaman,  padal Ali bin Abi thalib ingin menyelesaikan persoalan tersebut dengan jalan damai, tetapi mereka tidak dapat menerimanya. Mereka megepung rumah khalifah, dan membunuhnya ketika khalifah Ustman sedang membaca Al Quran pada thn 35 H/17 JUNI 656 M. Akan tetapi menurut lewis, pusat oposisi sebenarnya adalah madinah sendiri. Disini thalhah,Zubair, dan Amr membuat perlawanan rahasia melawan khalifah, dengan memanfaatkan para pemberontakan yang datang ke Madinah untuk melampiaskan rasa dendamnya yang meluap-luap itu.
D.    Ali bin abi thalib (36-41 H/656-661)
Ali adalah keponakan sekaligus menantu nabi yang dinikahkan dengan salah seorang putrinya yaitu fatimah, dan Ali adalah putra dari Abi thalib bin muthalib. Yang tepatnya adalah sepupu Nabi SAW.
    Ali adalah seorang yang memiliki banyak kelebihan, selain itu ia adalah pemegang kekuasaan.  Pribadinya penuh vitalitas dan energik, perumus kebijakan dengan wawasan yang jauh ke depan. Ia adalah pahlawan yang gagah berani , penasihat yang bijaksana , penasihat hukum yang ulung , dan pemegang teguh tradisi, seorang sahabat sejati, dan seorang lawan yang dermawan. Ia telah bekerja keras sampai akhir hayatnya dan merupakan orang kedua yang berpengaruh setelah Muhammad.
   Tugas pertama yang dilakukan oleh khalifah Ali ialah menghidupkan cita-cita Abu bakar dan umar, menarik kembali semua tanah dan hibah yang telah di bagikan oleh Utsman kepada kaum kerabatnya ke dalam kepemilikan negara. Ali juga segera menurunkan semua gubernur yang tidak disenangi rakyat. Utsman bin Hanif di angkat menjadi pengusa basrah menggantikan ibnu amir, dan Qais bin dikirim ke mesir untuk menggantikan gubernur negri itu yang di jabat oleh Abdullah. Gubernur suriah, Muawiyah jga di minta meletakan jabatan, tetapi ia menolak perintah Ali, bahkan ia tidak mengakui kekhalifahanya.
   Oposisi terhadap khalifah secara terang-terangan dimulai oleh Aisyah, Thalhah, dan Zubair, meskipun masing-masing mempunyai alasan pribadi sehubungan dengan penenentangan terhadap Ali. Di samping itu Ali mendapat tantangan pula dari para ashab di bawah pimpinan Aisyah, istri Nabi.
1.      Perlawanan Aisyah, pergi ke Mekah dan Basra untuk mengajak orang-orang berotak terhadap Ali. Usahanya berhasil, tetapi di dalam suatu pertempuran yang terkenal sebagai PERTEMPURAN ONTA, karena Aisyah naik ota, Ali mendapat kemengan, sehingga golongan Aisyah tidak berarti lagi.
2.      Perlawanan kaum Umayyah, kaum terdwbut menuntut bela terhadap terbunuhnya Ustman, guna mengobarkan semangat juang semangat untukbalas dendam, maka digantungkanya selalu baju Utsman yang berdarah pada Mimbar di,
   Sewaktu mendengar bahwa Muawiyyah akan berontak dia membawa laskarnya ke siria. Dalam tahun 657 M terjadilah pertempuran siffin selama 7 hari, Muawiyyah hampir kalah, tetapi dengan tipu uslihat dari Amr ibn al As, gubernur mesir yang memihak muawiyyah dapatlah tercapai gencatan senjata, pertempura itu diakhiri dengan makam tangisan, dimana orag-orang menyatakan penyesalannya bahwa mereka sebagai sesama muslimtelah bunuh-memunuh. Amr ibn al As, mengusulkan supaya di bentuk panitispendamaian, Ali terjebak, menyetujui dan akan menjdadi wasitnya.
Akibat-akibat perang siffin;
a.       Ada dua khalifah.
b.      Timbul golongan kharijah.
c.       Golongan syi’ah.
   Perang siffin seperti menjadi sebuah pengadu dombaan di antara masalah yang ada. Dan semua beranggapan bahwa semua terjadi karna kesalafahaman belaka dan masing-masing golongan di tunggangi oleh orang-orang yang mementingkan diri atu golongan sendiri, dan menjadi biang keladi ialah Ali, Muawiyyah, dan Amr ibn al As, ketiga orang itulah yang menyebabkan agama islam dan masyarakat kaum muslimin dalam bahaya. Ketiga harus di basmi.
   Komplotan untuk membunuh etiga tokoh itu hanya berhasil sebagian. Pembunuhan terhadap Muawiyyah gagal, Arm ibn al As segera sembuh kembali dari luka-lukaya hanya terhadap Ali sajalah pembunuhan itu berhasil, dalam tahun 661 M, ketika selesai shalat, Ali terbunuh dengan wafatnya beliau berakhirlah perang saudara.
    Sumpah kesetiaan diucapkan kepadanya di hadapan dua putra Ali, Hasan dan Husain. Rakyat berkerumun di sekelilingnya sehingga pada tahun 4 H disebut sebagai Amul jama’ah, tahun jamaah.













E.    Kemajuan peradaban pada masa Khulafaurrasyidin.
          Masa kekuasaan  khulafaur rasyidin yang di mulai sejak Abu bakar, ash shiddiq hingga Ali bin abi thalib, merupakan masa kekuasaan khalifah islam yang berhasil dalam mengembangan wilayah islam lebih luas, Nabi Muhammad yang telah meletakan dasar agama islam di Arab, setelah wafatnya beliau, gagasan ide-idenya diteruskan oleh para khulafaur rasyidin dalam waktu yang relatif singkat telah membuahkan hasil yang gilang-gemilang, dari hanya wilayah Arabia, Ekspansi, Syiria, Persia, bahkan menembuske Bizantium dan Hindia. Ekpansi ke negeri-negeri yang sangat jauh dari pusat kekuasaan, dalam waktu tidak lebih dari setengah Abad merupakan kemenangan menakjubkan dari suatu bangsa yang sebelumnya tidak pernah memiliki pengalaman politik yang memadai.
  Faktor penyebab Ekpansi cepat berkembang:
1.      Islam, di samping merupakan ajaran yang mengatur ubungan manusia dengan Tuhan, juga agama yang mementingkan soal pembentukan masyarakat.
2.      Dalam dada para sahabat Nabi tertanam keyakinan secara kuat tentang kewajiban menyerukan ajaran-ajaran islam(dakwah) ke seluruh penjuru dunia.
3.      Bizantium dan Persia, dua kekuatan yang menguasai  Timur tengah pada waktu itu mulai memasuki kemunduran dan kelemahan, baik karna perang antara keduanya maupun karna persoalan-persoalan dalam negeri masing-masing.
4.      Pertentangan aliran agama di wilayah Bizantium megakibkan hilangnya kemerdekaan beragama bagi rakyat.
5.      Islam datang ke daerah-daerah yang dimasukinya dengan sikap simpatik dan toleransi, tidak memaksa rakyat untuk mengubah agamanya dan masu Islam.
6.       Bangsa Sami di Syiria dan Palestina, dan bangsa Hami di Mesir memandang bangsa Arab lebih dekat dengan mereka di banding bangsa Eropa, Bizantium, yang memerintah mereka.
7.      Mesir, Syiria, dan Irak adalah daerah-daerah yang kaya, kekayaan itu membantu peenguasa islam untuk membiayai Ekspensi ke daerah yang lebih jauh.[14]
    Diantara gerakan pemikiran yang menonjol pada masa khulafaur rasyidin yang telah dicapai:
1.      Menjaga keutuhan Al quran Al karim dan mengumpulkanya dalam bentuk Mushaf pada masa Abu bakar.
2.      Memberlakukan Mushaf standar pada masa Ustman bin affan.
3.      Keseriusan mereka untuk mencari serta mengajarkan ilmu dan memerangi kebodohan berislam para penduduk negeri, para sahabat di masa Ustman dikirim ke pelosok untuk menyiarkan islam pad daerah yang telah dbuka.
4.      Sebagian orang yang tidak senang dengan islam, terutama dari pihak orientalis abad ke 19 banyak mempelajari fenomena futuhat al islamiyah [15]. Dan menafsirkan dengan motiv bendawi, yang pada intinya berprangnya para Sahabt adalah karena iman yang bersemayam di dada mereka.
5.      Islam pada masa awal tidak mengenal pemisahan antara Dakwah dan Negara, antara dai maupun panglima.
    Peradaban juga terbentuk organisasi negara atau lembaga-lmbag yang dimiliki pemerintahan kaum muslimin. Organisasi negara tersebut telah dibina lebih sempurna, telah di jadikan sebagai suatu Nizham yang memiliki alat-alat perlekapan dan lembaga-lembaga menurut ukuran zamanya telah cukup baik.
   Organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga negara pada masa khulafaur rasidin menurut Dr. Hasan Ibrahim dalam bukunya ‘Tarikh - Al Isla As-siyasia’ adalah sbb :
a.       Lembaga politik.
b.      Lembaga tata usaha negara.
c.       Lembaga keuangan negara.
d.      Lembaga kehakiman.

    


















PENUTUP
Dalam pembahasan sejarah peradaban islam tentang materi KHULAFAUR RASYIDIN ini mengajari kita untuk lebih dalam mengenal sosok-sosok tokoh penting yang sangat berpengaruh pada perkembangan islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Kemudian dari pada itu kita dapat memahi perkembangan sejarah masalalu hingga masa kejayaan dari awal proses perkembangan islam hinggan pada saat puncaknya.
Disamping itu materi ini pun bermanfaat untuk tetap melestarikan kisah-kisah bersejarah bagi islam. Tentang sebuah kepemimpinan yang memiliki khas dan corak sistem yang berbeda namun tetap pada satu tujuan untung perkembangan islam, dari masa kemasa di jelaskan secara papar pada setiap kepemimpinannya. Dan di dalamnya pula kita mengambil hikmah untuk dapat mencontoh beberapa sikap yang tertera pada setiap pembahasan pada masa tertentu tersebut.
Khurafaur rasyidin masa-masa dimana kejaan islam berkembang pesat dan menghasilkan berbagai perubahan yang sanga luar biasa dalam agama islam. Menjadi sebuah suritauladan kepemimpinan dan memberikan contoh dan gambaran untuk zaman-zaman dan masa-masa seterusnya terutama pada masa modern ini.
Demikian sedikit paparan dari penulis, kurang lebihnya mohon maaf, karna kesempurnaan adalah milik Allah SWT dan kekurangan  adalah milik kami, Mohon maaf, dan semoga paparan di atas dapat bermanfaat untu kita semua.










DAFTAR PUSTAKA
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam (jakarta: Amzah, 2010)
Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia (Yogyakarta: Kanisiuf, 1985)
Imam Fuadi, Sejarah Peradaban Islam (Yogyakarta: Teras,2011)
A.Syalabi ,Sejarah dan Kebudayaan Islam (Jakarta: Al Husna Zikra, 1997)
Joesoep Sou’ub, Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin (Jakarta: Bulan Bintang, 1979)



[1] Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, Cet 2, (Jakarta: Amzah, 2010), hlm 93
[2]  Ibid.
[3]  Ibid.,  hlm. 95
[4]  ibid., hlm. 163
[5] Ibid,. Hlm. 98.
[6] Ibid., hlm. 101.
[7] R. Soekmono, Pengantar Sejarah Kebudayaan  Indonesia 3(Yogyakarta: Kanisius (anggoa ikapi)), hlm. 12-13.
[8] Imam Fuadi, Sejarah Peradaban Islam, ( Yogyakart: Teras,2011) hlm. 38-40
[9] R. Soekomo.  Pengantar Sejarah Kebudayaan  Indonesia 3 (Yogyakarta: Kanisius (anggoa ikapi)), hlm. 13
[10] A. Syalabi. Sejarah Dan Kebudayaan Islam 1 (Jakarta: Al Husna Zikra, 1997), hlm. 266
[11] Imam Fu’adi, op. cit., hlm. 44.
[12] A. Syamadi, loc. cit.
[13] R. Soekomo, op. cit., hlm. 13.  
[14]  Samsul Munir Amin,Sejarah Peradaban Islam, cet 2, (jakarta: Amzah , 2010), hlm. 113-114.
[15] Ibid, hlm. 115-116.

No comments:

Post a Comment